Pages

Jul 17, 2011

Amalan Berzikir Pelindung Ketika Perjalanan

Amalan Berzikir Pelindung Ketika Perjalanan


Amalan berzikir pelindung ketika perjalanan

BERZIKIR (mengingati Allah) dan membaca ayat suci al-Quran mempunyai banyak berkat dan fadilat. Ia juga antara usaha paling mujarab bagi melindungi diri daripada sebarang bahaya dan kejahatan sama ada manusia, jin atau syaitan ketika dalam perjalanan.

Kita perlu memohon perlindungan Allah. Antara amalan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam perkara ini adalah dengan membaca:


Surah al-Fatihah.

Surah al-Ikhlas (tiga kali)

Surah al-Falaq (tiga kali)

Surah aN-Naas (tiga kali)

Surah Ghafir ayat 1 hingga 3

Surah al-Mukminun ayat 97 hingga 98

Sebelum keluar rumah hendaklah dibiasakan membaca:


Surah al-Fatihah

Ayat al-Kursi

Surah al-Quraisy

Doa ketika keluar rumah:

Maksudnya: “Dengan nama Allah aku bertawakal kepada-Nya dan tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan (daya upaya dan kekuatan) Allah, aku berlindung dengan-Mu daripada perbuatan sesat atau disesatkan, atau daripada binasa atau dibinasakan, atau daripada zalim atau dizalimi atau daripada jahil (bodoh) atau diperbodohkan.”

Ketika menaiki kenderaan hendaklah dibiasakan membaca doa berikut, iaitu yang tafsirnya:

”Maha Suci Allah yang telah memudahkan kenderaan ini untuk kami, sedang kami sebelum itu tidak menguasainya. Dan sesungguhnya kepada Allah kami akan kembali.” (Surah al-Zukhruf, ayat 13-14)

Jika dalam perjalanan hujan, guruh, angin dan kilat, maka Rasulullah menganjurkan kita supaya membaca:


Doa ketika hujan yang maksudnya: “Ya, Allah jadikanlah ia (hujan) sebagai hujan yang menyenangkan.”


Doa ketika mendengar guruh dan petir, maksudnya: “Ya Allah janganlah engkau matikan kami dengan kemurkaan-Mu dan janganlah engkau binasakan kami dengan azab-Mu dan ampunkanlah kami sebelum itu.”


Doa ketika angin bertiup kencang, maksudnya: “Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan (angin ini) dan kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang ada engkau utuskan bersertanya, aku memohon perlindungan-Mu daripada keburukannya dan keburukan yang ada padanya serta keburukan yang engkau utuskan bersertanya.”

Mudah-mudahan dengan membaca ayat, doa dan mengamalkan zikir mendapat berkat dan terhindar daripada sebarang malapetaka ketika berada dalam perjalanan.

Dalam kehidupan yang semakin sibuk serta pertambahan penggunaan kenderaan awam dan persendirian oleh masyarakat, amalan berzikir menjadi satu daripada usaha untuk mengelak kejadian tidak diingini sepanjang perjalanan, sama ada dekat atau jauh.

Zikir adalah santapan hati yang wajar dijadikan amalan oleh setiap orang Islam.

Golongan mukminin sepatutnya mengingati Allah sama ada ketika menerima nikmat dan kesenangan daripada Allah dengan mensyukuri nikmat-Nya. Semua amalan itu bertujuan mencari keredaan Allah SWT. Amalan itu juga boleh menenangkan diri serta reda akan apa yang berlaku selepas usaha sesuai diambil.


Merubah ciptaan ALLAH


Assalammualaikum ...
cuba lihat gambar ini ,Allah memberi rupa nya yang begitu cantik ...
Tapi mengapa lah dia nak menjadi wajah "PONTIANAK"subhanallah ...


Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad para sahabatnya dan yang mengikutinya dengan baik hingga hari kiamat, wa ba'du:

Allah Ta’alaa telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya namun kebanyakan manusia tidak menyadarinya dan mensyukurinya sehingga menjerumuskan dirinya kepada derajat yang paling rendah bahkan mungkin lebih rendah dari binatang.

Tidak ada didunia ini manusia yang sempurna, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus selalu disyukuri, karena kehidupan dunia merupakan ujian dan cobaan, sedangkan kehidupan akhirat adalah yang hakiki.

Apabila kita pandai mensyukuri kekurangan kita dengan kelebihan yang dikaruniakan Allah kepada kita, maka Allah akan memberikan keberkahan kepada kelebihan dan kekurangan kita.

Adapun perbuatan merubah ciptaan Allah Ta’alaa merupakan dosa besar yang dengannya iblis menggelincirkan manusia sebagaimana Allah Ta’alaa menceritakan tentang iblis dalam firman-Nya:


وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللهِ

“Dan sungguh aku akan perintahkan kepada mereka sehingga mereka mengubah ciptaan Allah.” (QS An-nisa: 119).


Termasuk perbuatan merubah ciptaan Allah adalah seperti mentato, memanjangkan rambut dengan rambut palsu, merenggangkan gigi, mencabut dan mencukur alis, dan sebagainya.

Kosmetik pemutih wajah:

Adapun tentang krim kosmetik pemutih kulit yang merubah kulit menjadi putih pernah ditanyakan kepada Sheikh ‘Utsaimin rahimahullah. Beliau menjawab:

“Jika perubahannya bersifat permanen maka hukumnya tidak boleh karena perbuatan ini menyerupai mentato, merenggangkan gigi, dan. Adapun jika hanya memutihkan wajah untuk sementara yang akan hilang apabila dicuci maka itu tidak mengapa”.

(Fatwa Nur ‘Alaa Darb: 29/6/2004)

Begitu juga Sheikh Shalih bin Munajjid pernah ditanya tentang masalah ini dan beliau menjawab:

Proses pemutihan kulit ada dua macam:

Pertama: supaya lebih sempurna dan tambah bagus dan cantik maka ini tidak boleh, karena termasuk merubah ciptaan Allah, sejenis dengan mentato yang mendatangkan laknat bagi pelakunya sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.


Kedua: menghilangkan aib dan cacat: seperti adanya noda hitam pada tangan dan lainnya lalu dia berusaha menghilangkannya maka tidak mengapa karena termasuk menghilangkan aib. Wallahu A’lam
http://www.islam-qa.com/ar​/ref/2895/

Menambah kecantikan:

Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang shahih dari riwayat Ibnu Mas’ud radhiallahu ’anhu:


لَعَنَ اللهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ. وَقَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ: مَا لِي لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟



“Allah melaknat para wanita yang mentato, para wanita yang minta ditato, para wanita yang mencabut alisnya, para wanita yang minta dicabutkan alisnya, para wanita yang minta direnggangkan gigi-giginya, para wanita yang merubah ciptaan Allah”.

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: “Bagaimana saya tidak melaknat mereka yang dilaknat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” (Muttafaqun ‘alaihi).
Demikian juga dalam sabdanya:


لَعَنَ اللهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ



“Allah melaknat wanita yang menyambungkan rambutnya dan wanita yang minta disambungkan rambutnya”.

Larangan ini karena perkara-perkara tersebut merupakan perbuatan merubah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Adapun perubahan yang tidak permanen tetapi hanya sementara seperti mengenakan inai atau sejenisnya hukumnya boleh, karena perubahannya hanya bersifat sementara yang akan hilang dalam waktu yang singkat, seperti celak dan lipstik.


Namun jika terbukti bahwa lipstik tersebut dapat merusak bibir, membuatnya kering dan pecah-pecah serta menghilangkan minyak dan kelembapannya maka tidak boleh digunakan. Karena seseorang tdk boleh melakukan sesuatu yg memudaratkan dirinya, sebagaimana diingatkan oleh Sheikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah dalam Majmu’ah As`ilah Tuhimmul Usrah Al-Muslimah .

Menghilangkat aib dan cacat:

Namun jika maksudkan untuk menghilangkan aib dan cacat pada wajah maka hukumnya boleh. Seperti menghilangkan noda hitam dan goresan pada wajah dan sejenisnya, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengizinkan salah seorang sahabat yang patah hidungnya untuk menggantinya dengan hidung palsu yang terbuat dari emas:

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari ‘Arfajah bin As’ad radhiyallahu ‘anhu dia berkata:


أُصِيْبَ – وَفِي رِوَايَةٍ: قُطِعَ - أَنْفِي يَوْمَ الْكُلاَبِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَاتَّخَذْتُ أَنْفًا مِنْ وَرِقٍ فَأَنْتَنَ عَلَيَّ. فَأَمَرَنِي رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَّخِذَ أَنْفًا مِنْ ذَهَبٍ



“Hidungku tertebas pada Perang Kulab di masa jahiliah. maka aku menggantinya dengan hidung palsu yang terbuat dari perak namun ternyata membusuk. maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku untuk menggantinya dengan hidung terbuat dari emas.”
Hadits ini dishahihkan Sheikh Albani rahimahullah dalam Shahih Abi Dawud dan Shahih At-Tirmidzi .

Kesimpulan:

Ketika menggunakannya untuk tujuan kecantikan diharamkan berdasarkan nas diatas maka memperjual belikannya pun diharamkan karena termasuk bab tolong menolong dalam kemaksiatan, apalagi seringkali krim-krim tersebut terbuat dari bahan kimia yang mempunyai efek samping yang membahayakan kesehatan. Yang terbaik adalah mensyukuri apa anugerah Allah Ta’alaa kepada kita. Wallahu A’lam.
informasi dri-->>
(ar/voa-islam)




Doa melembutkan hati anak anak



DOA PELEMBUT HATI
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Maksud ayat:-
200 . Hai orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaran kamu, dan bersedialah serta bertakwalah kepada Allah, supaya kamu berjaya.
Bacaan dalam huruf rumi:-
1. Yaaaa Ayyuhalladziina aamanuszbiruu waszaabiruu waraabithuu wattaqullaha la’a'llakum tuflihuuuun.
(Ayat 200 Surah Al Imran)





Ayat terakhir daripada surah Al Imran ini hendaklah dibaca ketika memasak/menyediakan makanan dan dihembus ke dalam makanan tersebut bertujuan untuk melembutkan hati anak-anak.
إِنَّهُ مِن سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِأَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
Maksud Ayat :-
Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya : ‘Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahawa janganlah kamu sekelian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.

Bacaan dalam huruf rumi:-
2. Innahuu min sulaimaana wainnahuu bismillaahirrahmaanirrahiiiim. Allaa ta’luu a’layya wa’tuunii muslimiiiin.
(Ayat 30-31 Surah AnNaml)

Ayat ini dibaca dan dihembus ke muka atau ke arah orang yang dimaksudkan secara berdepan. Ayat ini adalah untuk mengatasi masalah anak-anak yang tidak mendengar kata, tidak hormat kepada ibubapa dan sebagainya