Pages

Jul 13, 2011

Imam al-Ghazali mengulas dalam kitabnya



[lukisanku sempena jatuh cinta?]
Imam al-Ghazali mengulas dalam kitabnya "al-Mahabbah wa al-Syawq wa al-Uns wa al-Ridha":

Semua orang bersetuju, cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW itu wajib bagi setiap insan. Bagaimana mungkin akan diwajibkan kalau pada kenyataannya cinta itu bukan sesuatu yang memang ada? Bagaimana mungkin cinta ditafsirkan sebagai ketaatan, padahal ketaatan hanyalah buah dari cinta? Ingat, tak ada ketaatan tanpa cinta. Awalnya cinta, kemudian barulah timbul ketaatan dan kepatuhan pada yang dicinta.

Allah berfirman, "(Allah)mencintai mereka, sedangkan mereka mencintaiNya" (Surah al-Maidah [5]:54), "Orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah." (Surah al-Baqarah [2]:165). Dua ayat ini secara rambang mengakui bahawa cinta merupakan sesuatu yang memang ada dan bermacam-macam. Bahkan Rasulullah SAW menjadikan cinta kepada Allah sebagai bahagian dari syarat keimanan.

Dalam hadith ada menyatakan, ketika Abu Ruzayn al-'Uqayli bertanya kepada Rasulullah SAW, "Apakah iman itu, wahai Rasulullah?" Baginda menjawab, "Iman itu mencintai Allah dan RasulNya melebihi apa pun."(HR Ahmad) Dalam hadith lain, "Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman dengan sempurna sampai Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada apa pun." (HR Bukhari Muslim)


No comments:

Post a Comment