Pages

Jan 7, 2011

::DaLaM kEhIdUpAn ::

(Foto dri Ahmad Nizam Awang................. )

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali orang merasa dirinya tiada dosa. Padahal, sekecil apapun, dosa-dosa itu tetap saja mengotori. Hati kita sangat peka terhadap kotoran. Walau kita merasa tidak mengotorinya, pasti ada saja noda masuk dan menutupinya. Tadinya bisa jelas melihat kebaikan dan keburukan, lalu menjadi kabur kerana tertutupi syahwat dan kepentingan peribadi.

Dalam sebuah perjalanan melewati padang pasir yang gersang, Rasulullah SAW bersama para sahabat berhenti sejenak. “Cari dan kumpulkan ranting-ranting kayu” kata Rasulullah.

Para sahabat hairan, bagaimana mengumpulkan ranting kayu di tengah padang pasir? “Kalau mencari ranting kayu di sini, tentu tidak ada, ya Rasul?” sahut para sahabat.

“Cari dan kumpulkan ranting kayu!” Rasulullah mengulang perintahnya.

“Bagaimana akan kita kumpulkan ranting di padang pasir ini? Padahal pohonnya saja tidak tumbuh di sini?”

“Carilah dan kumpulkan ranting kayu” kata Rasulullah sekali lagi.

Para sahabat pun akhirnya mengais-ngais pasir ke sana kemari. Ada satu dua ranting ditemukan dan dikumpulkan. Tak disangka, setelah beberapa lama, ternyata ranting kayu yang terkumpul jumlahnya cukup banyak.

“Wahai sahabat, berkumpullah kemari!” Rasulullah memanggil.

Para sahabat pun menyambutnya dan mendengarkan pesan yang akan disampaikan beliau dengan penuh perhatian.

“Seperti inilah dosa-dosamu setiap hari. Sepertinya terlihat tidak ada, padahal kelak di hadapan ALLAH SWT ternyata terkumpul banyak.”

Para sahabat tersentak. Kini mereka sedar dan faham dengan maksud Rasulullah.

Kita harus selalu membersihkan hati setiap hari. Pembersih hati itu antara lain dengan istighfar, bertasbih dan bertahmid, mohon ampun kepada ALLAH. Dengan hati yang bersih, fikiran pun jernih. Beramal kebaikan menjadi ringan dan bertolong-menolong pun kian mudah dilakukan. Semoga ampunan ALLAH kita dapatkan
.

No comments:

Post a Comment